Diet Melawan Kanker Prostat

Kanker prostat bagi pria sama menakutkannya dengan kanker payudara bagi
wanita. Walaupun kanker prostat seringkali tidak berakibat fatal, namun dapat merusak
kualitas hidup bagi si penderita.
Terapi prostat sering menimbulkan masalah disfungsi seksual (impotensi) dan inkontinensi
urin (ngompol). Kedua efek samping itu jelas merupakan pukulan berat bagi pria. Diagnosis
kanker prostat tidak ubahnya seperti datangnya hari kiamat. Padahal, langkah pencegahan
untuk penyakit ini sebetulnya tidak terlalu sulit. Pola makan yang baik atau diet dapat
mengurangi risiko terkena kanker prostat hingga 50 persen. Demikian diungkapkan John
Hibbs dokter ahli naturopati dari Universitas Bastyr Seattle Washington Amerika Serikat.
Mencegah memang selalu lebih baik daripada mengobati. Langkah pencegahan itu akan
asngat menguntungkan bila dijalankan oleh mereka yang beresiko tinggi terkena kanker
prostat. Siapa kelompok berisiko tinggi ini? Yakni pria usia 50 tahun ke atas, yang memiliki
riwayat kanker prostat dalam keluarga (ayah atau saudara pernah terkena kanker prostat),
ras Afro-Amerika (hal ini masih perlu penelitian rinci, tetapi ras ini diduga lebih berisiko tinggi
dibanding kulit putih).
Cara pencegahan yang ditawarkan John Hibbs, yakni diet, jelas sangat alami dan mudah
dilakukan. Para pria hanya perlu mendisiplinkan diri untuk menjalaninya. Langkah itu antara
lain memangkas konsumsi lemak, lebih banyak mengasup buah dan sayuran, dan sebagainya,
seperti terurai di bawah ini. Omega 3, nutrisi yang sangat bersahabat dengan jantung ini
rupanya dapat membantu mencegah kanker prostat. Penelitian laboratorium menunjukkan
kekuatan omega 3 dalam menghentikan perkembangan sel-sel tumor prostat. Para peneliti
Universitas Harvard menguji 48.000 pria AS selama 12 tahun, pria yang mengonsumsi ikan
lebih dari 3 kali per minggu, 44 persen lebih sedikit terkena kanker prostat ketimbang mereka
yang mengonsumsi ikan kurang dari dua kali sebulan.
Asam lemak omega 3 ditemukan dalam ikan air dingin seperti salmon, makarel, trout dan
remis. Anda juga dapat mengonsumsi suplemen minyak ikan. Jika Anda ingin terhindar dari
kanker prostat, jauhi makanan berlemak seperti daging dan susu. Banyak studi
mengemukakan, makanan tinggi lemak jenuh meningkatkan risiko terkena kanker prostat
hingga dua atau tiga kali lipat. Pria Jepang yang masih menganut pola makan tradisional yakni
banyak makan ikan ketimbang junk food, memiliki risiko yang jauh lebih kecil untuk terkena
kanker prostat daripada pria AS.
Mengapa daging dan susu dianggap berbahaya? Menurut Hibbs, lemak jenuh yang terdapat di
dalam keduanya dapat memacu peradangan, yang selanjutnya mendukung pertumbuhan
tumor. Ketika Anda menumpuk lemak hewani dalam tubuh, sama artinya dengan memotong
kadar antioksidan si pencegah kanker. Coba ganti daging merah dengan ikan atau daging
unggas tanpa kulit. Lupakan susu penuh lemak, dan tukar dengan susu rendah atau tanpa
lemak. Begitu saran Hibbs.
Wanita sering disarankan mengonsumsi kedelai guna menguatkan tulang dan manfaat sehat
lainnya. Berdasarkan penelitian terbaru, pria juga dianjurkan untuk lebih banyak
mengonsumsi kedelai. Para peneliti telah mengamati kesehatan 12.000 orang selama sekitar
20 tahun. Pria yang minum susu kedelai lebih dari satu kali per hari, 70 persen lebih tidak
berisiko untuk terkena kanker prostat ketimbang pria yang tidak meminumnya. Karena itu,
sebaiknya para pria mulai rajin minum susu kedelai. Bisa juga mengganti susu untuk
campuran sereal atau kopi, dengan susu kedelai.
Pada tahun 2000, peneliti dari Universitas Hawaii memeriksa menu diet dari 3.237 pria.
Setengahnya mengidap prostat dan setengahnya tidak. Survei membuktikan para pria yang
bebas kanker ternyata mengasup lebih banyak sayuran dan kacang polong. Baru-baru ini
penelitian di Kanada menunjukkan hasil yang sama. Jadi, bila Anda ingin bebas dari kanker
prostat, makanlah sayuran setidaknya lima porsi sehari. Sayuran yang mengandung paling
banyak zat pencegah prostat adalah tomat. Tomat mengandung likopen, salah satu keluarga
karotenoid yang bersifat antioksidan.
Para ilmuwan dari Universitas Yale telah menganalisis contoh darah dari 473 pria yang
mengidap kanker prostat maupun tidak. Mereka menemukan, pria yang bebas kanker prostat
memiliki lebih banyak likopen dalam darahnya, dibanding mereka yang sakit. Likopen terbaik
terdapat dalam tomat yang dimasak. Memasak tomat tak hanya memaksimalkan fungsi
likopen, tetapi juga menambah rasa tomat itu sendiri. Kini likopen dapat diperoleh dalam
bentuk suplemen, tetapi yang terbaik tentu dari bahan segar alami.
"Tomat berisi lebih banyak lagi karotenoid, selain likopen. Dan semua itu penting. Konsumsi
setidaknya 3 buah tomat seminggu untuk mencegah kanker prostat, " kata Dr. William Dahut
dari Institut Kanker Nasional AS.
Selenium menjadi primadona pencegah kanker pada tahun 1996, ketika sebuah studi
menunjukkan hasil yang tak terduga. Para peneliti dari Universitas Arizona memberikan
suplemen selenium kepada pasien kanker kulit tiap hari, dengan harapan dapat mencegah
kekambuhan. Tindakan ini ternyata tidak memberi banyak manfaat. Namun, setelah enam
tahun hasil menunjukkan bahwa pemberian selenium itu justru dapat meredam pertumbuhan
kanker prostat. Hasil ini dikuatkan oleh beberapa studi lain. Selenium banyak ditemukan alam
makanan nabati, misalnya bawang putih. Untuk memenuhi kebutuhan, Anda bisa juga
mengonsumsi suplemen selenium 200 mkg per hari.
Peneliti Finlandia menemukan, vitamin E dapat menekan risiko kanker prostat sampai 32
persen. Masalahnya, sulit mendapat asupan vitamin E yang cukup dari makanan sehari-hari.
Minyak nabati kaya akan vitamin, tetapi proses pengolahan bisa mengubah kadarnya. kacang
tanah, buncis, dan sayuran hijau juga mengandung vitamin ini. Supaya kebutuhan tubuh
tercukupi, Anda bisa memperoleh vitamin E dari suplemen dengan dosis 400 IU per
hari.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EVALUASI DAN PROSES PENGUKURAN DALAM PENJAS ADAPTIF

Kunci Renang Gaya Bebas yang Efisien

Kenapa Sarapan Penting untuk Menurunkan Berat Badan