Makin Banyak Remaja Lakukan Seks Pranikah

Jakarta, Kompas.com - Mitos bahwa remaja kita kebal dari perilaku seks bebas mulai pudar. Beberapa penelitian perilaku seksual remaja menyebutkan, dari tahun ke tahun terjadi peningkatan angka remaja yang sudah pernah berhubungan seks.

Di Jakarta, menurut Riset Strategi Nasional Kesehatan Remaja yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan tahun 2005 menyebutkan 5,3 persen pelajar SMA di Jakarta pernah berhubungan seks.
belum lagi pressure dari temannya, misalnya pendapat yang mengatakan kalau masih perawan berarti kuno

Survei yang dilakukan BKKBN tahun 2008 menyebut 63 persen remaja di beberapa kota besar di Indonesia telah melakukan seks pra nikah. Dari hasil survei yang dilakukan Annisa Foundation tahun 2006 ditemukan 42,3 persen remaja SMP dan SMA di Cianjur, Jawa Barat, pernah berhubungan seks.

Makin terbukanya akses informasi ditambah tekanan dari lingkungan diyakini menjadi penyebab banyaknya remaja yang melakukan seks pranikah.

"Saat ini akses terhadap materi pornografi semakin mudah, misalnya lewat internet atau telepon seluler, belum lagi pressure dari temannya, misalnya pendapat yang mengatakan kalau masih perawan berarti kuno. Hal ini sedikit banyak mendorong remaja melakukan seks pranikah," ujar psikolog Ratih Ibrahim.

Ratih juga berpendapat, remaja umumnya memiliki rasa keingintahuan yang besar dan senang mencoba hal-hal baru. "Mereka juga mulai bereksplorasi dengan seksualitas, padahal pengetahuan tentang hal ini sangat minim," ujar psikolog yang aktif berkecimpung dalam pengembangan kepribadian remaja itu.

Tentang seks pranikah, dr Boy Abidin, Sp.OG, dari Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, mengatakan, ancaman yang paling nyata adalah kehamilan di luar nikah serta aborsi yang tidak aman.

"Mayoritas remaja percaya hubungan seks yang dilakukan satu kali tidak menyebabkan kehamilan, padahal faktanya tidak demikian," katanya.

Selain kehamilan yang tidak diinginkan, hubungan seks yang dilakukan pada usia dini menurut dr Boy meningkatkan risiko penularan penyakit menular seksual dan kanker serviks.

"Karena itu sejak dini remaja perlu dibekali dengan informasi yang benar tentang tubuhnya, seksualitas, dan organ reproduksi," tuturnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EVALUASI DAN PROSES PENGUKURAN DALAM PENJAS ADAPTIF

Kunci Renang Gaya Bebas yang Efisien

Kenapa Sarapan Penting untuk Menurunkan Berat Badan